Dunia Bangunan – Bagi Anda yang kini tinggal di sebuah komplek perumahan, mungkin sudah tidak asing lagi dengan istilah KPR. KPR adalah salah satu alternatif yang tepat bagi Anda untuk bisa memiliki rumah meskipun belum memiliki uang tunai yang cukup.
Fasilitas KPR ini tentunya bisa memudahkan banyak orang ketika ingin memiliki rumah melalui jalur kredit. Meskipun begitu, Anda sebaiknya mengumpulkan informasi mengenai KPR terlebih dahulu sebelum benar-benar mengambil fasilitas KPR.
Untuk itu, simak ulasan singkatnya di bawah ini mulai dari pengertian KPR, jenis KPR dan tips memilih KPR.
Apa itu KPR?
KPR adalah singkatan dari Kredit Pemilikan Rumah adalah salah satu cara memiliki rumah dengan sistem kredit dalam jangka waktu dan bunga tertentu.
Dalam sistem KPR, Anda tidak perlu mempersiapkan uang tunai yang besar untuk membeli rumah. Siapkan saja uang DP (Down Payment) sebagai salah satu syarat untuk mengajukan KPR.
Selain DP, syarat lain yang harus Anda persiapkan biasanya memilih lama tenornya, besaran bunga, slip gaji atau SIUP dan lain-lain. KPR bisa menjadi pilihan tepat bagi Anda yang ingin segera memiliki rumah idaman untuk keluarga tercinta.
Biasanya BTN menjadi bank yang menyediakan program KPR dalam upaya membantu masyarakat berpenghasilan menengah untuk kredit perumahan. Meskipun di sisi lain saat ini sudah banyak bank penyalur KPR, baik bank swasta hingga bank asing.
Developer perumahan biasanya langsung bekerjasama dengan BTN untuk proses pengajuan KPR-nya, dijamin bisa lebih mudah memiliki rumah idaman.
Jenis KPR
Jika Anda tertarik untuk mengambil fasilitas KPR, ketahui juga perbedaan dari setiap jenis KPR di bawah ini.
KPR Konvensional atau non Subsidi
Sesuai namanya, KPR yang satu ini tidak mendapatkan subsidi dari Pemerintah. Perlu Anda ketahui, ketika nasabah terlambat membayarkan angsurannya, maka beban biaya keterlambatannya terbilang tinggi.
Di sisi lain, KPR non subsidi menawarkan masa kredit yang cukup lama, bisa sekitar 25 tahun.
KPR Subsidi
Kebalikannya dari jenis KPR Konvensional, KPR Subsidi merupakan KPR yang banyak diminati oleh kalangan menengah ke bawah. Anda akan mendapatkan berbagai keringanan ketika mengambil program KPR Subsidi.
Keringanan tersebut mulai dari besaran uang muka, lama tenor dan persentase suku bunga. Sayangnya, KPR Subsidi hanya bisa digunakan untuk pembiayaan rumah tipae 36 dengan harga paling besar Rp. 120 juta.
KPR Syariah
Jika Anda ingin memiliki rumah dengan proses syariah, maka ada pilihan lain yakni KPR Syariah. Secara umum, aturan mainnya tak jauh dari KPR konvensional, namun KPR Syariah ini menganut nilai dan prinsip transaksi secara islami.
In-house KPR
Bedanya dengan jenis KPR di atas, in-house KPR adalah fasilitas yang disediakan oleh pengembang. Artinya, pembeli tidak melakukan kredit rumah ke Bank, melainkan melalui developer atau kredit rumah langsung ke pengembang atau pemiliknya.
Serah terima rumah pada jenis in-house KPR umumnya jika pembayaran sudah di atas 80%. Atau bisa juga sesuai perjanjian pembelian yang sudah disahkan melalui notaris.
KPR Take Over
Misalnya, ketika Anda mencicil rumah, Anda mungkin ingin mengganti bank penyedia KPR karena ada keunggulan lain yang ditawarkannya. Nah, sebenarnya bisa mengajukan KPR take over untuk memindahkan KPR yang sedang Anda jalani ke bank lain sesuai keinginan Anda.
KPR Refinancing atau Pembiayaan Ulang
KPR Refinancing berarti Anda mengajukan atau meminta pihak bank untuk menyesuaikan kembali nilai rumah yang sudah Anda dapatkan itu. Pihak bank nantinya akan menyesuaikan nilai kredit yang tersisa dikurangi nilai bangunan terbaru.
Tips Singkat Ketika Mengambil KPR
KPR adalah trend sekaligus penyelamat bagi masyarakat yang ingin memiliki rumah dengan keuangan terbatas. Namun, Anda juga patut memperhatikan beberapa hal ketika mengambil KPR.
Survei Rumah
Ingat! Jangan malas untuk melakukan survei rumah ke beberapa tempat agar bisa membandingkannya satu per satu. Pastikan lokasinya strategis, tidak rawan banjir, akses transportasi umum dan fasilitas umumnya memadai.
Tingkat Suku Bunga
Sebelum memutuskan untuk mengambil KPR, pastikan membandingkannya terlebih dahulu dari tingkat suku bunga setiap Bank. Setiap bank memiliki kebijakan tersendiri mengenai suku bunga sekaligus angsurannya.
Pilih Developer Terpercaya
Ketika membeli rumah sistem KPR, maka pastikan developer tersebut memiliki latar belakang yang jelas dan terpercaya. Tidak sedikit developer nakal yang menyediakan rumah dengan kualitas yang rendah.
Anda bisa mencari informasi dari teman atau orang-orang yang pernah bekerjasama dengan developer tersebut.
Bersihkan Rekam Jejak Kredit
Sebelum mengajukan KPR, Anda harus memiliki rekam jejak kredit yang bagus atau BI Checkingnya bersih. Hal ini penting agar Anda bisa lebih mudah dan lancar dalam proses pengajuannya.
Sesuaikan Besar Cicilan Dengan Penghasilan
Angsuran setiap bulannya sebaiknya disesuaikan dengan penghasilan yang Anda dapatkan. Selain bisa membayar cicilan, sangat penting juga untuk memperhatikan kebutuhan lain.
Itulah ulasan mengenai KPR, mulai dari jenis hingga tips ketika mengambil KPR. KPR adalah salah satu alternatif bagi Anda yang ingin memiliki rumah dengan sistem kredit agar lebih mudah.