12 Jenis Batu Alam untuk Bahan Bangunan yang Indah

Jenis Batu Alam untuk Bahan Bangunan

Dunia Bangunan – Batu alam menjadi salah satu bahan bangunan yang banyak digunakan untuk kebutuhan fondasi rumah hingga media desain interior dan eksterior. Jenis batu alam untuk bahan bangunan ada bermacam-macam. 

Semua batuan yang berasal dari alam adalah batu alam, tetapi di masyarakat istilah batu alam biasanya lebih spesifik. Batu alam yang dimaksud adalah bebatuan yang indah sehingga bisa untuk bahan lantai dan tembok bangunan. Sebelum menggunakan batu alam, ketahui dulu kelebihan dan kekurangannya berikut ini. 

Kelebihan Batu Alam

1. Memiliki estetika yang sangat menarik

Salah satu kelebihan dari batu alam untuk bangunan adalah memiliki kesan mewah, elegan, dan natural. Estetika dari batu alam inilah yang membuatnya banyak dipakai untuk mempercantik dinding rumah. 

Misalnya batu candi yang dapat memancarkan kesan mewah dan berkelas. Ada juga batu granit yang akan membuat rumah terlihat lebih elegan dan bersahabat. 

2. Jenis batu alam yang beragam

Pilihan jenis batu alam untuk bahan bangunan yang beragam tentu akan memudahkan Anda untuk menentukan yang terbaik sesuai selera. Ada batu alam yang warnanya putih mengkilap, putih pekat, kehijauan, kemerahan, dan masih banyak lagi lainnya. 

3. Terbebas dari lumut

Lumut dan jamur adalah permasalahan klasik yang bisa merusak keindahan dinding rumah. Namun, dengan menggunakan batu alam ini akan membuat dinding terbebas dari lumut serta jamur. Meski berada di tempat yang lembap, dinding batu alam akan lebih awet dari lumut dan jamur yang mengganggu. 

4. Perawatan mudah

Batu alam tidak perlu diperlakukan sangat hati-hati agar tidak terkesan kumuh. Bahkan dinding batu alam akan tetap terlihat bersih dan alami meskipun terkena debu. Hal ini tentu berbeda dengan dingin dengan lapis wallpaper atau cat tembok biasa. 

5. Tidak perlu dicat berkala

Warna cat yang semakin pudar dari waktu ke waktu mengharuskan pengecatan secara berkala. Tidak perlu dicat berulang-ulang jika menggunakan material batu alam. Cukup dengan coating atau pelapis khusus dan keindahan batu alam akan bertahan lama sampai bertahun-tahun. 

6. Memiliki banyak ukuran yang dapat disesuaikan 

Selain pola natural yang indah, kelebihan batu alam adalah banyak sekali pilihan ukuran yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Mulai dari ukuran standar yang kecil hingga ukuran besar berupa batu alam utuh tanpa sambungan. 

7. Menaikkan harga rumah

Rumah yang memiliki hiasan batu alam cenderung lebih mahal dibanding rumah biasa. Hal ini akan persepsi baik di masyarakat mengenai harga batu alam itu sendiri dan kualitasnya. 

Kekurangan Batu Alam

1. Harga lebih mahal

Pembuatan tembok atau lantai yang menggunakan batu alam lebih mahal dibanding bangunan biasa. Namun, hal ini mungkin tidak jadi masalah jika Anda mengutamakan kualitas. 

2. Warna yang tidak seragam

Jenis batu alam untuk bahan bangunan adalah batuan yang terbentuk dari proses alami sehingga hasilnya tidak bisa ditentukan, baik dari segi warna maupun teksturnya. Anda mungkin akan kesulitan jika harus mencari batu alam dengan warna dan corak yang seragam. 

3. Material cenderung berat

Kekurangan batu alam untuk bangunan adalah bobot material yang cukup berat. Dibutuhkan tenaga ekstra atau bahkan alat bantu untuk memasang batu alam. Proses pemasangan batu alam juga harus dilakukan hati-hati, apalagi untuk pemasangan di lantai 2 atau rumah bertingkat. 

4. Risiko sulit diperbaiki

Ketika dinding biasa terkena noda atau coretan dapat diperbaiki dengan dicat ulang. Namun, pada dinding yang berhias batu alam akan lebih repot sebab harus diganti. Lebih sulit lagi jika perekat pada batu sangat kuat. 

Jenis-Jenis Batu Alam yang Banyak Dipakai untuk Bangunan 

Batu alam memiliki karakteristik unik untuk dekorasi ruangan agar lebih indah dan estetik. Berikut ini beberapa jenis batu alam untuk bahan bangunan yang paling sering digunakan. 

1. Batu Marmer

Batu marmer tergolong jenis batuan metamorf yaitu batu alam yang terbentuk akibat tekanan dan panas dari proses kristalisasi batuan beku. Batu marmer terkenal memiliki karakter dan corak yang sangat unik sebagai dekorasi mewah di dalam rumah. 

Batu marmer
Ilustrasi batu marmer

Kelebihan:

  • Memiliki tekstur unik untuk memberikan kesan mewah
  • Tekstur dan warna yang sangat beragam sehingga lebih estetik
  • Memiliki karakter batu yang dingin sehingga dapat mendinginkan ruangan jika dipasang pada lantai atau dinding
  • Daya tahan terhadap tekanan atau beban yang sangat tinggi sehingga lebih awet
  • Permukaan yang kuat dan tidak mudah tergores
  • Mudah dibentuk sesuai kebutuhan

Kekurangan:

  • Harga relatif mahal
  • Berpori sehingga mudah menyerap noda jika tidak diberi coating khusus atau lapisan pelindung
  • Memiliki sifat sensitif terhadap cuaca sehingga tidak disarankan dipasang pada bagian yang langsung terkena panas atau hujan
  • Membutuhkan perawatan khusus agar tetap mengkilap 
  • Memiliki permukaan yang relatif licin sehingga tidak disarankan untuk lantai di ruang basah
  • Proses pemasangan membutuhkan teknik khusus
  • Sulit diperbaiki apabila batu marmer rusak atau pecah

Jenis batuan keras ini sangat cocok diaplikasikan pada lantai ruang tamu untuk memberikan kesan mewah dan elegan. Batu marmer juga bisa dipasang untuk dinding lobi atau ruangan untuk memberikan kesan bersih dan berkelas. 

2. Batu Granit

Batu granit adalah salah satu jenis batu alam untuk bahan bangunan yang cukup populer. Termasuk jenis batuan beku dalam yaitu batu alam yang terbentuk dari proses pembekuan magma di dalam bumi. Sudah cukup mudah untuk mendapatkan jenis batuan keras ini di pasaran. 

Ilustrasi batu granit
Ilustrasi batu granit

Kelebihan:

  • Memiliki sifat yang kuat dan tidak mudah retak
  • Daya tahan terhadap panas lebih tinggi 
  • Tahan terhadap jamur dan lumut 
  • Mempunyai pori lebih kecil dibanding marmer sehingga tidak mudah kotor
  • Perawatan cukup mudah

Kekurangan 

  • Harga relatif mahal
  • Bobot yang berat cukup menyulitkan proses pemasangan
  • Coraknya tidak terlalu banyak

Batu granit paling populer digunakan untuk lantai ubin di ruang tamu. Bisa juga diaplikasikan sebagai hiasan dinding di kamar mandi dan dapur. Sifat batu granit yang tidak mudah retak cocok digunakan untuk meja dapur. 

3. Batu Andesit

Batu andesit merupakan jenis batu alam untuk bahan bangunan yang berasal dari proses erupsi gunung berapi. Termasuk salah satu jenis batuan beku yang dapat digunakan untuk mempercantik suatu bangunan terutama bagian lantai. 

Ilustrasi batu andesit
Ilustrasi batu Andesit

Kelebihan:

  • Memiliki motif yang beragam dengan tekstur seperti kayu sehingga cocok untuk segala ruang
  • Batu yang paling keras di antara batu alam lainnya
  • Pori yang lebih rapat sehingga tingkat porositas kecil 
  • Sifat batu tahan terhadap cuaca dan kelembapan
  • Perawatan yang sangat mudah
  • Pemasangan yang lebih mudah
  • Karakter batu cenderung lunak sehingga mudah dibentuk

Kekurangan 

  • Harga cukup mahal
  • Memiliki pori sehingga dapat menyerap noda
  • Mudah berlumut dan berjamur 

Cocok dipakai untuk interior maupun eksterior terutama bagian dinding. Batu andesit dapat pasang dengan teknik yang beragam, seperti susun sirih, alur maju mundur, alur lurus maupun sisir bata. 

4. Batu Sabak 

Batu sabak (slate stone) adalah jenis batuan metamorf dari mudstone (batu lumpur). Mudstone terdiri dari butiran-butiran kuarsa di dalam masa liat. Adanya tekanan menyebabkan butiran kuarsa membentuk batuan pipih dan partikel liat membentuk lapisan mika. 

Ilustrasi batu sabak
Ilustrasi batu sabak

Kelebihan 

  • Jenis batu yang sangat kuat
  • Dapat dibelah menjadi lempengan tipis untuk dinding atau lantai
  • Perawatan cukup mudah karena hanya perlu dibersihkan dengan air
  • Harganya relatif lebih murah

Kekurangan 

  • Ukuran sulit disesuaikan dengan bentuk yang diinginkan

Batu sabak yang tergolong kuat ini sering dipakai sebagai bahan pondasi rumah. Selain itu, batu sabah yang dibentuk lempengan cocok untuk pelapis dinding eksterior rumah maupun pelapis lantai. 

5. Batu Templek

Jenis batu alam untuk bahan bangunan berikutnya adalah batu templek. Jenis batuan lempeng (slate stone) ini terbentuk dari proses metamorfosis batuan sedimen akibat panas dan tekanan yang tinggi di dalam bumi. Meski tampilannya berupa lempengan yang mirip dengan batu sabak (batu kali), tetapi batu templek berbeda karena jenis batu ini diperoleh dari pegunungan atau bukit. 

Ilustrasi batu templek
Ilustrasi batu templek

Kelebihan

  • Sifat batu ini tergolong keras dan kuat meski berbentuk pipih
  • Tidak membutuhkan perawatan khusus
  • Harganya relatif murah
  • Tidak mudah berlumut
  • Pemasangan cukup mudah, dengan dipasang secara acak

Kekurangan 

  • Sulit membuat ukuran batu untuk desain tertentu

Batu templek dapat diaplikasikan untuk bagian dinding pagar. Contohnya batu templek Purwakarta yang memiliki warna abu-abu cenderung cokelat dengan tekstur yang solid. Ada juga batu templek Garut yang memiliki lebih sedikit corak dengan warna kecokelatan yang cocok diaplikasikan untuk dinding maupun lantai. 

Sementara itu, ada batu templek Kebumen yang memiliki kombinasi warna abu-abu dan kuning kecokelatan. Jenis batuan keras ini lebih cocok untuk dinding karena tidak terlalu kuat untuk dipasang pada lantai. 

6. Batu Candi

Meski namanya batu candi, tetapi jenis batuan ini tidak diambil dari bangunan candi bersejarah. Batu candi adalah sejenis batuan beku yang berasal dari proses pendinginan magma saat keluar ke permukaan bumi. 

Ilustrasi batu Candi
Ilustrasi batu Candi

Jenis batu alam untuk bahan bangunan ini banyak ditemukan di daerah-daerah yang memiliki gunung berapi. Paling banyak dari Pulau Jawa, seperti daerah Jogja, Majalengka, dan Cirebon. Batu candi yang cukup populer adalah jenis batu candi Borobudur Lava. 

Kelebihan

  • Batu memiliki karakter alami yang unik 
  • Sifat batu yang dingin sehingga dapat menyejukkan
  • Memiliki karakter kuat dengan warna hitam yang berasal dari lava
  • Perawatan cukup mudah dengan air dan bisa disikat
  • Harganya relatif murah

Kekurangan

  • Memiliki pori lebih terbuka sehingga mudah menyerap air 
  • Mudah berjamur dan berlumut jika tidak dibersihkan

Batu candi memiliki tampilan yang indah dan natural serta harganya yang terjangkau membuat batu ini cukup populer sebagai dekorasi untuk dinding batu alam. Cocok diaplikasikan untuk dinding teras atau ruangan dengan desain semi-modern. 

7. Batu Alam Palimanan

Salah satu jenis batu alam untuk bahan bangunan yang populer adalah batu alam Palimanan. Sesuai namanya, jenis batuan keras ini banyak didapatkan dari daerah Palimanan, Cirebon di sekitar Gunung Ciremai. 

Ilustrasi batu Palimanan
Ilustrasi batu Palimanan

Batu alam Palimanan tergolong jenis batuan sandstone (batu pasir) dari proses sedimentasi berbagai materi penyusun yang mengendap dan mengeras. Sandstone memiliki struktur yang lebih keras dibanding batuan sedimen lain seperti limestone. 

Kelebihan

  • Batu alam yang mudah dicari di pasaran
  • Memiliki tampilan hangat dan natural sehingga cocok untuk elemen dekorasi rumah
  • Corak dan warna yang lebih terang 

Kekurangan 

  • Memiliki pori lebih besar sehingga mudah menyerap air
  • Mudah berlumut dan berjamur jika tidak diberi lapisan coating khusus
  • Bobot batu yang berat

Batu alam Palimanan cocok diaplikasikan untuk bagian dinding dan pagar taman. Corak dasar yang berwarna krem dan putih kekuningan membuat batu alam ini bisa jadi pilihan ideal untuk memberikan kesan bersih dan sejuk. 

8. Batu Paras Jogja

Batu paras adalah jenis batuan sedimen yang terbentuk dari proses pengendapan pasir, kerikil, sisa-sisa pelapukan makhluk hidup dan material lainnya yang terbawa angin atau air. Materi yang mengendap tersebut kemudian mengeras membentuk batuan sedimen. 

Ilustrasi batu Paras Jogja
Ilustrasi batu Paras Jogja

Jenis batu alam untuk bahan bangunan ini tergolong jenis batu sedimen yang banyak diproduksi di daerah Jogja dan sekitar Jawa Tengah. Warnanya juga lebih bermacam-macam daripada batu Palimanan. Batu paras Jogja yang banyak dipakai untuk bangunan memiliki warna seperti putih dan krem. 

Kelebihan

  • Memiliki warna yang cerah dan alami 
  • Pemasangan yang mudah
  • Sifat batu lebih lunak sehingga mudah untuk dibentuk
  • Perawatan mudah

Kekurangan

  • Kekuatan masih kalah dibanding batuan keras lain
  • Memiliki pori-pori yang cukup besar sehingga mudah menyerap air
  • Mudah berlumut jika tidak diberi lapisan coating khusus

Jenis batuan keras ini tidak disarankan untuk bagian luar rumah karena bisa berlumut. Batu paras Jogja lebih cocok diaplikasikan untuk dinding rumah yang tidak terkena langsung panas dan air hujan. Untuk mencegah batu cepat kotor dan berjamur, sebaiknya gunakan lapisan coating setelah pemasangan. 

9. Batu Alam Cupang Merah

Batu cupang merah adalah sebutan untuk batuan keras yang terbentuk dari proses sedimentasi (sandstone). Jenis batu alam untuk bahan bangunan ini merupakan salah satu batu pilihan batu alam Cirebon yang cukup langka. 

Ilustrasi batu Cupang Merah
Ilustrasi batu Cupang Merah

Ciri khas dari batu cupang merah adalah corak warnanya yang cantik dengan warna pink. Ketika batu ini diberi lapisan coating, warna merahnya akan keluar. 

Kelebihan:

  • Corak batu yang unik dan alami 
  • Warna unik dengan pink kemerahan
  • Tekstur lebih lunak dan mudah dibentuk sesuai kebutuhan
  • Proses pemasangan mudah

Kekurangan 

  • Produksi batu cupang merah cukup terbatas
  • Bobot batu yang lumayan berat
  • Tidak sekeras batu alam lain 
  • Memiliki pori lebih besar dan mudah menyerap air 

Batu cupang merah paling sering dipakai untuk dekorasi dinding di teras rumah. Untuk mempertahankan warnanya agar tetap indah sebaiknya gunakan lapisan coating. Batu cupang merah dapat dipasang dengan mudah dengan teknik susun bata atau lainnya. 

10. Batu Kuarsit

Jenis batu alam untuk bahan bangunan yang cukup populer adalah batu kuarsit. Jenis batuan keras yang tergolong batuan metamorf non-foliasi. Terbentuk dari proses metamorfosis batuan pasir kuarsa. Batu pasir yang terkena panas bumi dan tekanan yang tinggi membentuk mineral batuan keras yang disebut quartzite (kuarsit). 

Ilustrasi batu Kuarsit
Ilustrasi batu Kuarsit

Komponen utama dari batuan ini umumnya mineral quartz berwarna putih atau abu-abu. Batu kuarsit memiliki warna dan pola yang mirip marmer tetapi tingkat kekerasan dan ketahanan batu ini mirip granit.

Kelebihan

  • Memiliki pori-pori rapat dan tidak menyerap air seperti batu granit
  • Memiliki sifat yang kuat dan tidak mudah tergores
  • Tampilan warna alami yang lebih stabil

Kekurangan

  • Bentuknya tidak beraturan yang sulit ditentukan ketebalannya 
  • Pemasangan lebih rumit pada struktur batu yang tidak beraturan 

Batu kuarsit termasuk material favorit para desainer karena pola warna yang lebih netral dan kekuatan batu yang tinggi. Cocok dijadikan lantai untuk ruang tamu karena batu ini cukup kuat terhadap tekanan. Bisa juga diaplikasikan sebagai meja dapur yang estetik.

11. Batu Hijau Sukabumi

Jenis batu alam untuk bahan bangunan ini merupakan batuan quartzite yang kuat dan keras. Termasuk batuan premium dan langka karena hanya bisa ditemukan di Indonesia, tepatnya di daerah Sukabumi. 

Ilustrasi batu Hijau Sukabumi
Ilustrasi batu Hijau Sukabumi

Tampilan yang unik dengan ciri khas warna hijau alami dan tekstur berbintik-bintik. Batu alam ini bisa jadi alternatif selain granit dan marmer. 

Kelebihan:

  • Memiliki corak warna hijau alami yang segar sehingga tidak perlu dicat ulang
  • Sifat anti slip sehingga cocok untuk lantai kolam renang
  • Mampu menstabilkan suhu sehingga terasa sejuk
  • Memiliki pori yang rapat sehingga tingkat penyerapan air lebih kecil
  • Tingkat kekerasan yang baik sehingga batu tidak mudah retak dan pecah

Kekurangan:

  • Bentuk batuan yang tidak beraturan dan sulit menentukan ketebalan
  • Harga yang mahal

Batu hijau Sukabumi cocok digunakan sebagai lantai kolam renang karena memiliki senyawa zeloit yang dapat menjernihkan air. Batuan yang kuat dan keras ini juga lebih tahan terhadap tekanan sehingga dapat diaplikasikan untuk lantai. 

12. Batu Koral 

Batuan alami berupa koral atau kerikil termasuk jenis batu alam untuk bahan bangunan yang cukup banyak digunakan. Batu koral adalah jenis batuan sedimen marine. Batu keras yang dibentuk dari proses sedimentasi atau pengendapan dan mendapatkan tekanan dari air laut. 

Ilustrasi batu Koral
Ilustrasi batu Koral

Kelebihan

  • Batu koral sangat mudah didapatkan
  • Harga relatif murah
  • Bentuk kecil dan ringan sehingga mudah dipasang
  • Memiliki tampilan yang cerah alami 

Kekurangan

  • Tingkat kekerasan batu yang di bawah batuan keras lainnya 
  • Mudah retak jika pemasangan sembarangan

Batu alam yang berukuran kerikil ini paling cocok untuk dekorasi lantai taman. Pemasangan batu coral untuk lantai sebaiknya lebih rapat untuk meningkatkan kekuatan batu terhadap tekanan. 

Cara Memasang Batu Alam

Ada banyak jenis batu alam untuk bahan bangunan dengan karakteristik dan kegunaannya masing-masing. Secara umum, batu alam memiliki sifat yang keras dan kuat sehingga material ini lebih awet bahkan bertahun-tahun tanpa mengalami pemudaran warna yang cepat. 

Namun, kualitas batu alam ini juga ditentukan dari proses dan teknik pemasangannya. Proses pemasangan batu alam untuk dinding tentu berbeda dengan pemasangan di lantai. Sebelum mengaplikasikan batu alam di rumah, sebaiknya simak tips dan cara memasang batu alam berikut. 

Pemasangan Batu Alam pada Lantai

1. Siapkan batu alam dengan ukuran yang presisi

Mengingat beberapa jenis batu alam memiliki ukuran yang tidak seragam, sebaiknya siapkan dulu material ini dengan teliti. Ukuran batu alam yang dipasang untuk lantai berbeda-beda untuk setiap jenis batu alam. 

2. Perendaman batu alam

Kenapa harus direndam? Batu alam memiliki pori-pori yang bisa menyebabkan batu retak atau pecah saat kering. Oleh sebab itu, diperlukan proses perendaman terlebih dahulu sebelum dipasang. Proses perendaman ini juga perlu disesuaikan untuk tiap-tiap jenis batu alam. 

3. Bersihkan area lantai

Area lantai harus bersih sebelum dipasangi batu alam. Jika dibiarkan ada debu dan kotoran, batu alam tidak dapat menempel dengan kuat. Bersihkan semua bagian lantai secara menyeluruh, dan jika perlu menggunakan bahan pembersih. 

4. Aplikasikan acian ubin

Langkah selanjutnya adalah mengaplikasikan acian sebagai perekat. Acian ubin untuk lantai dan sedikit untuk bagian bawah batu. Pastikan untuk mengaplikasikan secara menyeluruh dan merata. 

5. Letakan ubin batu alam

Jika suda diberi perekat, maka langkah berikutnya adalah mulai memasang batu alam di lantai. Alur pemasangannya sedikit berbeda dengan memasang lantai keramik. Jika alur pemasangan keramik naik kemudian turun, pemasangan batu alam dari bawah dulu kemudian ke atas. 

Alur seperti ini bertujuan untuk memudahkan pemasangan batu alam yang lebih berat dibanding keramik. Selain itu, bisa untuk memberikan tekanan pada ubin batu agar terpasang dengan kuat. 

6. Bersihkan permukaan ubin batu dari acian 

Jenis batu alam untuk bahan bangunan menjadi kurang menarik jika ada noda semen atau acian yang menempel di permukaan ubin. Oleh sebab itu, setelah pemasangan selesai sebaiknya bersihkan permukaan ubin batu. Bisa menggunakan kain sebelum acian mengeras dan sulit dibersihkan. 

7. Biarkan mengering

Selanjutnya, ubin batu alam ini dibiarkan mengering selama 1-2 hari. Proses pengeringan yang cukup lama ini bertujuan agar ubin dan acian perekat benar-benar menyatu kuat sehingga ubin tidak mudah bergeser atau lepas. 

8. Tambahkan sealer

Setelah ubin batu alam kuat menempel di lantai dan kering, aplikasikan sealer sesuai petunjuk penggunaan. Gunakan peralatan yang sesuai agar sealer tidak menodai atau merusak batu alam. 

Pemasangan Batu Alam pada Dinding

1. Siapkan alat, bahan, dan area dinding

Langkah pertama adalah menyiapkan peralatan seperti paku, benang, dan adukan semen. Bersihkan area dinding yang akan dikerjakan. Semua jenis batu alam untuk bahan bangunan tidak bisa merekat dengan baik jika ada kotoran di antara batu dan dinding. 

2. Siapkan batu alam yang akan dipasang dengan bentuk siku-siku

Selanjutnya, pastikan batu alam sudah dalam bentuk siku-siku untuk memudahkan pemasangan yang presisi. Silakan gunakan alat pemotong keramik (gerinda) untuk membentuk siku-siku pada batu alam. 

3. Rendam batu alam

Sebelum dipasang di dinding, batu alam juga perlu direndam dulu dengan air. Tujuannya untuk menjaga batu alam tetap lembap. Rendam selama waktu tertentu sesuai dengan jenis batu alam yang akan dipasang. 

4. Mengaplikasikan lem khusus

Pada proses pemasangan batu alam untuk dinding membutuhkan lem khusus sebagai perekat. Batu alam yang sudah direndam kemudian diberi lem khusus secara merata. Perekat batu alam juga bisa menggunakan semen khusus dengan komposisi adonan semen yang harus pas. 

5. Pasang batu alam 

Lanjut dengan memasang batu alam mulai dari bagian paling bawah dinding. Mengingat bobot batu alam yang cukup berat, jangan lupa memberi ganjalan pada batu yang baru dipasang. Tujuannya untuk menjaga posisi batu agar tidak turun ke bawah. 

6. Pasang dengan pola timbul tenggelam

Khusus untuk batu alam dinding dengan tekstur permukaan yang tidak rata dapat dipasang dengan pola timbul tenggelam. Anda bisa menambahkan semen yang lebih tebal saat merekatkan batu alam sehingga permukaan batu akan terlihat lebih estetik dan tidak monoton. 

7. Bersihkan sisa semen

Ketika pemasangan batu alam sudah selesai, jangan lupa untuk membersihkan permukaannya dari sisa-sia semen yang menempel. Segera bersihkan dengan kain sebelum semen mengeras. 

8. Lapisi batu alam dengan coating

Terakhir adalah mengaplikasikan cairan coating untuk seluruh dinding batu alam. Dengan memberikan lapisan pelindung ini, dinding batu alam menjadi lebih awet dan tidak mudah berlumut dan berjamur. 

Itulah ulasan mengenai berbagai jenis batu alam untuk bahan bangunan dan cara pemasangannya. Setelah batu alam dipasang, jangan lupa dengan perawatan lantai atau dinding batu alam agar keindahannya terjaga. 

This Post Has One Comment

Tinggalkan Balasan