Jenis Penutup Lantai untuk Mempercantik Rumah

Jenis Penutup Lantai untuk Mempercantik Rumah

Dunia Bangunan – Pada dasarnya setiap bagian di dalam rumah adalah penting, tidak terkecuali lantai. Pemilik rumah bebas memilih jenis penutup lantai sesuai selera atau karakter dari rumahnya. Dengan penutup lantai maka ruangan akan terlihat lebih bersih, rapi, dan indah dipandang.

Bukan hanya mempercantik ruangan, lantai juga menentukan kenyamanan dan keamanan para penghuni rumah. Jadi, sudah sewajarnya untuk memilih penutup lantai yang terbaik. Berikut ini beberapa pilihannya.

Material Penutup Lantai, Alami hingga Buatan

Secara umum, penutup lantai dapat dibedakan menjadi 2 yaitu penutup lantai alami dan buatan. Kayu solid dan batu alam merupakan contoh penutup lantai alami. Sedangkan keramik, MDF hingga vinyl merupakan lantai buatan. 

1. Lantai Kayu Solid

Kayu sudah dipakai sejak zaman dahulu sebagai bahan bangunan, mulai dari konstruksi atap, dinding hingga lantai. Pemanfaatan kayu untuk penutup lantai masih populer hingga sekarang. Bahkan kayu menjadi material yang dianggap mewah untuk lantai rumah.

Penutup lantai berbahan kayu solid memiliki tingkat kenyamanan yang paling baik. Jenis penutup lantai ini memilki daya tahan tinggi dan awet hingga bertahun-tahun atau tergantung dari jenis kayu yang digunakan. 

Beberapa jenis kayu yang sering digunakan untuk penutup lantai antara lain kayu jati, oak, merbau, dan sonokeling. Selain itu, penanganan dan perawatan lantai juga turut mempengaruhi keawetan lantai kayu. 

Lantai kayu solid atau parket kayu sebenarnya tidak membutuhkan perawatan khusus. Apabila lantai kotor, Anda bisa membersihkannya dengan disapu atau dipel. Namun, perhatikan untuk tidak membiarkan lantai basah terlalu lama. 

Kelebihan: 

  • Memiliki tampilan natural tetapi juga mewah
  • Sangat mudah dibersihkan dari noda, bisa disapu dan dipel
  • Daya tahan ultra tinggi 

Kekurangan:

  • Proses pemasangan membutuhkan waktu lama dan relatif sulit
  • Tidak dapat menahan benda panas karena bisa menimbulkan bekas di lantai
  • Lantai dapat menyusut dan memuai karena pengaruh cuaca

Tips:

Penutup lantai dari kayu solid dapat diaplikasikan di ruang tamu, ruang keluarga hingga kamar. Cocok untuk segala konsep ruangan, mulai dari minimalis aesthetic, modern hingga kontemporer.

2. Lantai Terakota

Terakota merupakan jenis penutup lantai yang terbuat dari tanah liat yang dicetak dan kemudian dibakar. Permukaan lantai alami ini tidak keras dan nyaman untuk dipijak. 

Lantai terakota dapat dibedakan menjadi dua jenis, glazed dan unglazed. Karakteristik ubin terakota jenis glazed ini yang lebih licin dan tahan air. Sementara itu, terakota unglazed terasa sedikit kasar karena permukaannya yang lebih berpori-pori. 

Untuk perawatan terakota bisa disapu agar lantai bersih dari kotoran dan debu. Jangan sekali-kali menggosok lantai dengan sikat kasar karena bisa membuat permukaan terakota tergores. Mengingat permukaannya yang berpori, di awal-awal setelah pemasangan ubin terakota sebaiknya diberi lapisan wax sebagai pelindung

Kelebihan:

  • Material kuat terhadap tekanan dan goresan
  • Warnanya alami dan tidak mudah pudar
  • Konduktivitas material yang terasa lebih dingin di cuaca panas

Kekurangan:

  • Lantai mudah terlihat kusuh
  • Variasi warna lantai yang terbatas
  • Dapat menyerap air dan berlumut

Tips:

Ubin terakota dapat menjadi pilihan sebagai penutup lantai di ruang tamu atau ruangan lain untuk memberikan nuansa etnik dan kesan natural. Namun, tidak cocok untuk kamar mandi maupun ruangan yang sering basah. 

3. Keramik

Siapa yang tidak tahu jenis penutup lantai yang sangat populer ini? Keramik bisa dikatakan sebagai penutup lantai paling favorit karena harganya yang terjangkau dan bisa disesuaikan dengan budget. Biasanya harga keramik dibanderol mulai dari Rp 40 ribu per meter persegi. 

Keramik memiliki karakteristik permukaan yang licin dan cukup mengkilap. Namun, ada juga beberapa jenis keramik yang memiliki permukaan sedikit kasar atau tidak rata. Secara umum, material ini cukup kuat dan dapat menahan suhu panas dengan baik. 

Soal perawatan pun tidak ribet karena bisa disapu dan dipel dengan mudah. Jika ada noda yang mengeras, lantai keramik bisa disikat untuk membersihkan kerak. 

Kelebihan:

  • Kuat dan tahan lama hingga 10-20 tahun
  • Tahan air dan panas
  • Variasi warna dan motif yang sangat beragam
  • Harga cukup terjangkau
  • Pemasangan mudah dan relatif cepat
  • Tidak menyerap debu atau serbuk alergen karena permukaan yang padat dan mulus

Kekurangan:

  • Tidak sekuat lantai batu alam atau batu sikat
  • Tidak menyerap panas sehingga terasa sangat dingin di pagi hari atau saat cuaca dingin
  • Permukaan terlalu keras sehingga kaki cepat lelah jika berdiri lama di lantai keramik
  • Lantai mudah pecah jika terkena benda keras yang jatuh di atas keramik

Tips:

Keramik dapat menjadi penutup lantai di berbagai ruangan di dalam rumah, mulai dari ruang tamu, ruang keluarga, kamar, dapur hingga kamar mandi. Pastikan untuk menjaga kebersihan lantai keramik terutama yang ada di dapur karena minyak dan kotoran dari aktivitas memasak dapat membuat lantai licin. 

4. Granit 

Selain keramik, jenis penutup lantai yang banyak digunakan di rumah-rumah adalah granit. Batu alam ini terbentuk dari magma yang membeku di dalam perut bumi. Proses kimiawi dan kandungan mineral di dalamnya yang menentukan corak dan warna asli dari batu ini. 

Perawatan untuk lantai granit cukup mudah, Anda bisa membersihkan lantai dengan sapu maupun vacuum cleaner. Jangan lupa untuk pel lantai secara rutin agar granit tetap mengkilap. Segera bersihkan jika ada noda di lantai sebelum menjadi kerak yang sulit dibersihkan. 

Anda juga bisa menggunakan cairan pembersih khusus untuk mengepel lantai granit. Gunakan kain pel yang lembut seperti kain fiber untuk membersihkan lantai. Poles lantai secara rutin agar kilapnya lebih tahan lama. 

Kelebihan:

  • Batu granit memiliki daya tahan yang baik terhadap goresan 
  • Permukaan pada yang sulit ditembus cairan sehingga cocok dipakai di area basah
  • Lantai granit yang padat dan mulus tidak menyerap debu atau zat alergen sehingga rumah lebih sehat

Kekurangan

  • Bobot lantai granit cukup berat dan menyulitkan untuk dipasang
  • Harga granit yang relatif mahal
  • Permukaan dingin dan licin sehingga kurang ideal untuk anak-anak atau orang tua

Tips:

Jika tertarik dengan jenis penutup lantai ini, Anda bisa mengaplikasikan granit di ruang tamu. Material premium ini sangat cocok untuk melengkapi desain klasik dan elegan di rumah Anda. 

5. Marmer

Salah satu material penutup lantai yang banyak disukai adalah marmer. Batu alam ini terbentuk dari hasil metamorfosis batuan kapur yang membeku dan mengeras di dalam bumi. Marmer sudah dikenal sebagai penutup lantai sejak zaman Romawi kuno.

Lantai marmer memiliki karakteristik yang kuat dan berkilau. Permukaannya licin dengan motif berupa garis-garis halus yang terbentuk secara alami. Berbeda dengan granit yang motif permukaannya berupa bintik-bintik kecil. 

Namun, marmer sama seperti granit yang memiliki pori-pori cukup besar sehingga dapat menyerap air dan rentan zat asam. Lantai dengan penutup dari marmer sebaiknya menggunakan sealant untuk melindungi tampilan dan ketahanan marmer. 

Anda juga perlu memperhatikan perawatan lantai, seperti membersihkan marmer secara rutin untuk mencegah lantai kusam maupun kerak yang membandel. Pel menggunakan kain yang lembut dan bersih. Gunakan cairan khusus untuk marmer dan hindari penggunaan cairan pembersih keramik karena biasanya banyak mengandung asam. 

Kelebihan:

  • Tampilan yang mewah dan premium
  • Lebih awet dan tahan lama
  • Banyak variasi motif dan warna 
  • Tidak menghantarkan panas

Kekurangan:

  • Harga yang relatif mahal
  • Sulit diperbaiki jika terjadi kerusakan
  • Permukaan lantai yang licin
  • Proses pemasangan tidak bisa sembarangan 

Tips: 

Marmer adalah jenis penutup lantai yang bisa diaplikasikan untuk ruang tamu, lobi, maupun ruangan lain untuk memberikan kesan mewah dan elegan. Namun, jenis lantai ini kurang cocok untuk dapur atau ruangan dengan lalu lintas tinggi. 

6. Batu Sikat

Material penutup lantai yang mulai banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia adalah batu sikat. Penutup lantai ini sebenarnya merupakan jenis batu koral dengan ukuran dan bentuk beragam yang disusun sedemikian rupa membentuk suatu motif. 

Batu yang digunakan bisa berasal dari pantai maupun sungai. Batu sikat yang diambil dari pantai umumnya memiliki permukaan yang lebih halus daripada batu kali. Sementara itu, batu kali lebih kasar karena arus sungai yang tidak sekuat ombak laut sehingga batuan nyaris tidak mengalami perubahan.

Dalam perawatan batu sikat koral perlu dilakukan rutin, terutama untuk pemasangan di luar ruangan maupun area yang mudah terkena kotoran. Jenis penutup lantai ini dapat dibersihkan dengan air dan detergen atau cairan lantai. Kemudian, lantai bisa digosok menggunakan sikat dan dibersihkan dengan disiram air atau disemprot udara. 

Kelebihan:

  • Tidak licin sehingga aman untuk anak maupun lansia
  • Motif dapat ditentukan sendiri sesuai selera
  • Tidak mengandung usur kimia berbahaya dan lebih sehat untuk keluarga
  • Warna lantai yang lebih awet

Kekurangan:

  • Pori-pori cukup besar sehingga perlu ditutup dengan bahan lain
  • Proses pemasangan harus dilakukan oleh pekerja yang ahli
  • Waktu pengerjaan relatif lama
  • Mudah retak jika pondasi lantai tidak kuat
  • Harga relatif mahal

Tips:

Batu sikat cocok dipasang sebagai penutup lantai garasi atau car port karena permukaannya yang kasar dan anti licin. Bisa juga dipasang di teras rumah atau di ruangan yang membutuhkan aksen unik. 

7. Lantai Gabus

Apakah Anda tahu lantai gabus atau cork flooring? Meskipun namanya gabus, tetapi jenis penutup lantai yang satu ini bukan dari Styrofoam yang sering dipakai untuk kemasan makanan atau barang-barang elektronik. 

Pada awalnya, lantai gabus terbuat dari kulit pohon yang disebut gabus atau quercus suber. Gabus dari kulit kayu ini direbus dan digiling untuk selanjutnya dicampur dengan resin. Setelah dipadatkan, terbentuk lembaran lantai atau ubin gabus. 

Karakteristik permukaan lantai ini lebih lembut karena lantai gabus dipenuhi sel udara. Kaki akan tetap nyaman meskipun Anda berdiri dan berjalan di atasnya. Material ini juga bersifat hypoallergenic karena kandungan zat suberin di dalamnya. 

Ketika selesai pemasangan, lantai harus didiamkan kurang lebih 24 jam agar dapat beradaptasi dengan kondisi di sekitar. Jika akan menggunakan sealant, pilih produk yang memang direkomendasikan lantai gabus tersebut. 

Kelebihan:

  • Lebih kuat dan awet dibanding lantai kayu
  • Memiliki kelenturan alami sehingga nyaman di kaki
  • Lantai berbentuk ubin dan papan lebih mudah dipasang
  • Lantai lebih hangat dan tahan lembap
  • Produk yang ramah lingkungan

Kekurangan:

  • Permukaan yang lembut membuat lantai rentan rusak jika terkena benda tajam
  • Warna lebih cepat memudar jika terkena sinar matahari langsung
  • Lem lantai yang sulit dipasang pada dasar lantai yang tidak rata

Tips:

Lantai gabus yang dicetak secara digital dengan kualitas tinggi cocok untuk segala ruangan di dalam rumah, termasuk kamar tidur anak. Anda juga bisa memilih lantai gabus untuk area kamar mandi. 

8. Tegel

Rumah-rumah zaman dulu banyak yang menggunakan tegel sebagai penutup lantainya. Tegel atau yang dikenal juga dengan sebutan lantai ubin dibuat dengan proses pembakaran yang lebih tinggi dibanding keramik. 

Lantai tegel memiliki tekstur yang dingin dan terasa halus. Salah satu ciri khas dari ubin tegel adalah permukaannya yang tidak selicin keramik sehingga lebih aman. Umumnya, tegel yang ada di pasaran memiliki motif yang sangat khas dan menarik. 

Perawatan untuk jenis penutup lantai seperti tegel tidak terlalu ribet. Cukup dengan membersihkan lantai secara rutin agar lantai tetap cantik dan menawan. Jangan biarkan noda terlalu lama yang dapat menyebabkan kerak yang sulit dibersihkan. 

Kelebihan:

  • Harga lantai tegel relatif murah
  • Proses pemasangan gampang dan cepat
  • Tampilan vintage yang kuat
  • Tidak mudah pecah 

Kekurangan:

  • Lebih mudah kotor
  • Lantai tegel sulit didapatkan di pasar
  • Tekstur cukup kasar 
  • Warna cepat kusam 

Tips:

Apabila Anda ingin mengaplikasikan jenis penutup lantai yang memiliki tampilan klasik ini, teras rumah dan ruang tamu adalah pilihan yang tepat. Tegel yang memiliki tampilan khas dapat memberikan kesan aesthetic untuk rumah Anda. 

9. Lantai Kayu Engineer

Lantai kayu engineer bisa jadi alternatif selain parket kayu solid bagi Anda yang menginginkan nuansa alami. Penutup lantai berbahan kayu ini tidak sepenuhnya menggunakan kayu solid, tetapi dengan plywood/ multiplex dan HDF. 

Karakteristik lantai ini hampir sama kuat seperti lantai kayu solid. Lantai tidak terlalu licin tetapi cukup lembut untuk pijakan kaki. 

Cara merawat lantai kayu engineer cukup dengan disapu dan dipel menggunakan air. Jangan terlalu sering menggunakan cairan pembersih lantai dengan bahan kimia tinggi. Gunakan kain yang lembut dan bersih untuk merawat lantai ini. 

Kelebihan:

  • Memiliki beragam jenis kayu
  • Lantai tergolong kuat
  • Hadir dengan berbagai ketebalan 
  • Mudah dicat atau diwarnai
  • Penguncian lantai dapat menjaga kestabilan lantai kayu dengan lebih baik

Kekurangan:

  • Pemasangan relatif lama karena harus teliti dan rapi
  • Sulit dipotong karena partikel di dalamnya 
  • Sering pecah

Tips:

Lantai kayu engineering dapat menjadi pilihan untuk melengkapi interior rumah Anda, seperti di ruang tamu, kamar dan bahkan dapur. 

10. Lantai Vinyl

Vinyl dikenal sebagai salah satu material penutup lantai dengan beragam motif. Anda bisa menjumpai jenis penutup lantai ini dengan wujud seperti lantai kayu, marmer, granit, dan lain sebagainya. Namun, sebatas tampilan saja karena bahan pembuatnya bukan dari kayu atau batuan alam. 

Salah satu lantai sintetis ini terbuat dari polyvinyl chloride (PVC) yang membuatnya lebih awet dibanding material penutup lantai lainnya. Bahan sintetis ini memiliki sifat yang elastis dan tekstur sangat halus. Pemasangan lantai pun menjadi lebih mudah, baik papan vinyl maupun ubin vinyl

Termasuk untuk perawatan lantai yang tidak membutuhkan banyak perlakuan khusus. Anda hanya perlu merawat lantai vinyl seperti lantai pada umumnya. Bisa dibersihkan dengan sapu maupun alat vacuum

Anda juga bisa mengepel lantai sesekali jika ada noda yang mulai mengerak. Untuk perawatan berjangka, bisa diberikan plitur agar keindahannya tidak berkurang. 

Kelebihan:

  • Harga relatif lebih murah dibanding material penutup lantai lain
  • Sifat fleksibel dan tahan air
  • Mudah dibersihkan 
  • Lantai tidak terlalu licin 
  • Lantai mudah dipasang
  • Motif sangat beragam

Kekurangan:

  • Material sintetis sehingga kalah mewah dengan parket kayu
  • Warna lantai yang mudah pudar
  • Proses pembuatan banyak menggunakan bahan kimia
  • Susah diperbaiki jika lantai rusak. Lantai harus diganti seluruhnya 

Tips:

Jenis penutup lantai yang tergolong hemat budget ini cocok untuk ruangan dengan lalu lintas tinggi, seperti dapur. Namun, ingat untuk lantai vinyl tidak disarankan di pasang di area outdoor seperti teras karena mudah rusak jika terkena panas matahari atau cuaca ekstrim. 

11. Plester

Lantai plester atau semen banyak digunakan terutama di bangunan-bangunan bergaya industrial. Anda juga bisa mengaplikasikan penutup lantai yang sederhana ini untuk rumah. Meskipun simple, jenis penutup lantai dari semen memiliki daya tarik tersendiri. 

Penutup lantai ini bisa jadi alternatif yang lebih terjangkau dibanding menggunakan lantai keramik atau lantai kayu. Tampilannya tidak kalah aesthetic dan tangguh untuk menahan beban furnitur yang berat maupun suhu tinggi. 

Perawatan untuk lantai plester tidak terlalu banyak. Cukup bersihkan secara rutin dengan disapu atau dibersihkan dengan penyedot debut. Anda bisa mengepel lantai menggunakan air hangat untuk membersihkan permukaan lantai dari kerak dan noda. 

Selain dengan cairan pembersih lantai, penutup lantai ini bisa dibersihkan menggunakan campuran baking soda. Gunakan kain pel yang lembut dan bersih. 

Kelebihan:

  • Lantai kuat dan tahan lama
  • Biaya pemasangan yang ekonomis
  • Proses pemasangan sederhana dan mudah
  • Cocok untuk berbagai ruangan 
  • Lebih tahan di segala cuaca

Kekurangan

  • Permukaan keras sehingga tidak nyaman dan tidak terlalu ramah untuk anak-anak
  • Rawan terhadap kelembapan dan keretakan
  • Lantai tidak menyerap panas sehingga terasa dingin

Tips:

Jenis penutup lantai yang satu ini mungkin bisa dipertimbangkan untuk Anda yang ingin mempercantik dapur atau untuk resto. Padukan dengan furniture berbahan logam dan kayu untuk ruangan dengan lantai plester. 

12. Lantai Bambu

Apakah Anda pernah berpikir untuk menggunakan bambu sebagai penutup lantai? Tenang, penutup lantai ini bukan berupa bilah-bilah bambu yang disusun menjadi lantai. Penutup lantai berbahan dasar bambu sudah melalui proses press dan berbentuk seperti papan lantai pada umumnya. 

Jenis penutup lantai berbahan bambu memiliki tekstur yang mirip seperti lantai kayu. Karakteristik lantai ini cukup kuat dan tahan terhadap kelembapan. Material alami yang digunakan menghasilkan penutup lantai yang lebih ramah lingkungan dan sehat untuk ruangan dalam jangka panjang. 

Selain itu, lantai bambu juga bisa jadi alternatif yang lebih murah dibanding lantai kayu. Anda bisa memilih lantai bambu alami atau lantai bambu buatan atau cetakan. Lantai bambu buatan biasanya menggunakan bambu dan material lain seperti serat pohon cemara, tripleks, akrilik, dan lainnya. 

Perawatan lantai bambu juga relatif mudah. Anda hanya perlu membersihkan secara rutin dengan menyapu atau menyedot debu di seluruh permukaan lantai. Pel sesekali menggunakan kain yang lembut dan bersih. 

Jika ingin menggunakan cairan pembersih, pilih yang tidak mengandung lilin dan alkali. Untuk perawatan berkala, Anda bisa memberinya sealing coat sehingga warna dan tampilannya tetap bagus. 

Kelebihan:

  • Material alami dan tidak menimbulkan reaksi alergi
  • Mudah untuk dipasang
  • Warna natural untuk memberikan kesan yang sangat alami

Kekurangan

  • Warna cepat memudar jika terkena sinar matahari langsung dalam jangka waktu lama
  • Rawan retak karena perubahan kelembapan ruangan 
  • Perekat lantai yang dapat melepaskan gas dan berbahaya untuk tubuh

Tips:

Anda bisa menggunakan material alami ini untuk menutup lantai di bagian ruang tamu. Lantai bambu dapat membawa nuansa natural dan nilai estetika untuk rumah Anda. 

13. Mozaik 

Mozaik merupakan salah satu material yang dapat digunakan sebagai penutup lantai rumah. Lantai mozaik dibuat dari potongan-potongan kecil keramik, kaca dan media lain. Disusun membentuk pola atraktif yang kemudian disatukan dengan bahan khusus. 

Penutup lantai ini memiliki karakteristik kuat karena susunan material di dalamnya yang cukup banyak dan padat. Lantai mozaik juga lebih fleksibel untuk dipasang di berbagai ruangan. 

Perawatan cukup mudah dengan membersihkan lantai secara teratur. Anda dapat menggunakan sikat untuk menggosok seluruh permukaan lantai hingga bersih. Gunakan cairan pembersih khusus dan air hangat untuk mengatasi noda atau kotoran yang sudah mengerak. 

Kelebihan:

  • Material mudah dibentuk atau dipotong sesuai kebutuhan
  • Variasi warna dan corak yang beragam 
  • Memberikan tampilan yang lebih berkarakter

Kekurangan:

  • Tidak sekuat lantai granit atau marmer asli
  • Harga relatif mahal
  • Pemasangan tidak bisa sembarangan

Tips:

Pemasangan penutup lantai ini cocok untuk ruangan yang tidak terlalu besar seperti kamar mandi. Anda juga bisa menggunakan lantai mozaik sebagai penutup lantai kolam renang. 

14. Lantai Karpet

Karpet bukan hanya sebagai pemanis interior, tetapi juga bisa dimanfaatkan sebagai penutup lantai rumah. Anda bisa menggunakan salah satu jenis penutup lantai ini untuk memberikan tampilan ruangan yang mewah dan elegan layaknya hotel. 

Terdapat dua jenis karpet yang ada di pasaran yaitu karpet bahan alami dan sintetis. Bahan alami yang digunakan untuk karpet biasanya berupa benang-benang wol. Sementara itu, karpet sintetis terbuat dari berbagai macam bahan seperti nilon, polyester atau polipropilena. 

Karpet sintetis maupun alami memiliki karakteristik lantai yang hangat dan nyaman. Material ini memiliki tekstur yang lebih lembut sehingga terasa nyaman di kaki. Juga lebih aman untuk anak-anak karena lantai tidak keras. 

Perawatan karpet yang perlu diperhatikan adalah kebersihannya. Penutup lantai ini harus dibersihkan secara rutin agar tidak menjadi sarang bakteri. Gunakan alat penyedot debu untuk membersihkan karpet dengan lebih baik. 

Untuk perawatan berkala, Anda bisa mencuci karpet sesekali supaya kotoran dan debu tidak menumpuk di sana. Apalagi untuk karpet lantai yang sering dilalui penghuni rumah. Jauhkan karpet dari kaki furniture yang tajam atau benda-benda yang dapat merusak karpet. 

Kelebihan:

  • Dapat menyerap panas sehingga lantai rumah akan terasa hangat dan nyaman
  • Tekstur yang lebih lembut untuk memberikan pijakan dan tempat duduk di lantai yang lebih nyaman
  • Dapat meredam suara sehingga ruangan tidak terlalu bising

Kekurangan:

  • Karpet lebih mudah menyerap debu sehingga harus dibersihkan dengan vacuum cleaner
  • Rentan kotor dengan bulu-bulu hewan yang dipelihara di rumah
  • Karpet bisa menjadi sarang jamur, tungau dan zat alergen lain

Tips:

Karpet adalah material penutup lantai yang cocok dipasang di ruang tamu dan kamar. Kosongkan ruangan terlebih dahulu dan jangan lupa bersihkan lantai. Setelah itu, karpet dapat dipasang untuk menutup lantai secara menyeluruh. 

Itulah beberapa jenis penutup lantai yang perlu diketahui. Jadi, bukan hanya keramik saja yang bisa digunakan. Anda bisa pilih penutup lantai alami maupun buatan sesuai selera.

Tinggalkan Balasan